Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan
yang tinggi dapat menghambat
persarian.
Kelembaban relatif yang tinggi
sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan
tanaman yang masih muda karena asimilasi
CO2 menjadi lebih baik melalui
stomata yang membuka lebih banyak, tetapi
juga akan merangsang mikro
organisme pengganggu tanaman dan ini
berbahaya bagi tanaman
Penyemaian benih.
Benih tomat di rendam dengan
air sekitar 18 jam, lalu tiriskan dan bungkus rapat
dengan kertas
atau tissue, untuk menjaga kelembaban , pembukus setengah basah.
2 – 3 hari
buka pembukus, dan kalau sudah mulai berkecambah pindahkan benih
tomat ke
media semai satu persatu dengan hati – hati.
Media semai
campuran tanah dan pupuk kandang matang dengan perbandigan 1 : 1
atau 2
: 1.masukan ke polibag plastic.Setelah benih tomat di tanam 0,5 – 1 cm
.lalu
siram air
dengan gembor penyiraman,dan tutup dengan daun pisang untuk menjaga
kelembaban ,
lihat kalau sudah benih mulai tumbuh
buka daun penutup dan siram
pagi dan
sore.Untuk mencegah gangguan cendawan , semprot persemaian dengan
fungisida Starmyl 25WP dan
Victory 80WP. Atau dengan fungisida lainya
Untuk
mencegah gangguan hama,
persemaian di semprot dengan insektisida
Winder 100ec
dengan konsentrasi 0,5 cc/ liter.
Persiapan
lahan.
Pilih lahan
gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong,
tembakau dan kentang .
Untuk mengurangi nematoda dalam
tanah genangilah tanah dengan air selama dua
minggu
Bila pH rendah berikanlah kapur
dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta
diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum
tanam
Buatlah bedengan selebar 100 -120 cm untuk
barisan ganda dan 40-50 cm untuk
barisan tunggal
Buatlah parit selebar 40- 60cm
diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk
pembuangan air.
Beikan pupuk dasar dengan pupuk kandang
15 – 18 ton / ha , dengan di tabur di
atas bedengan / guludan lalu di campur
atau di aduk sampai rata. Atau pakai
campuran pupuk makro 199 kg Urea /ZA +
311kg TSP + 90 kg KCl / ha, ( reko
mendasi pupuk untuk tanaman tomat pada
tanah mineral dengan tingkat kandungan
P dan K sedang ). Atau jika pakai Pupuk
Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 300kg
– 450 kg / ha. Kemudian di campur atau di aduk
dengan tanah. Rapikan kembali
bedengan / guludan dan tutup dengan mulsa plastic hitam perak dan kunci
mulsa
plastik agar tidak sobek jika terbawa angin
Penanaman.
Lubangi mulsa plastic dengan
diameter 10 cm. dengan jarak tanam yang di pakai
sistim double
row ( dua baris tanaman ) per bedengan dengan jarak 60 cm x 50 cm
Sebelum
penanaman di lakukan ,bedengan di siram atau di lep (jawa )
Penanaman di
lakukan pada bibit yang sudah berumur 4 -5 minggu, atau sudah
mempunyai
daun 3 – 5 helai
Pemindahan tanaman dilakukan dengan hati – hati jangan sampai akar atau
daunya
rusak, dengan satu lubang tanam di isi satu bibit.( buka plastic
polibag). Setelah
selesai penanaman siram atau
kocor dengan air agar tanaman tidak layu / cepat
tumbuh.
Pemeliharaan.
Penyulaman pada tanaman yang
tidak sehat pertumbuhanya ,atau yang mati , dengan bibit yang umurnya kira –
kira sama. Penyulaman di lakukan pada satu minggu setelah tanam.
Pemberian lanjaran / ajir 2 -3
minggu setelah tanam , di tancapkan sekitar 10 cm dari pohon , dengan kedalaman
20 -30 cm dengan posisi tegak atau miring keluar.
Pewiwilan / buang tunas di bawah
cabang pertama, lakukan 4 -6 minggu setelah tanam, agar buah yang di hasilkan
tidak kerdil dan masaknya tidak terlambat.
Ikat pohon tomat dengan lanjaran
/ ajir pakai tali rafia, agar tomat tidak roboh, bila sudah berbuah.
Pemupukan susulan /tambahan .
Dilakukan pakai campuran pupuk makro :
2 minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP / ha.
5 Minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP /ha.
7 Minggu setelah tanam 100 kg Urea / ZA + 45 kg TSP / ha.
Atau pakai pupuk majemuk NPK dengan dosis dan aplikasi yang sama. Dengan
cara di tebar di sekiling pohon dengan jarak 10 -15 cm , atau di kocorkan pakai
air.
Pengairan di lakukan 2 – 3 kali
seminggu , lihat kondisi tanah.
Hama dan penyakit.
penyakit yang sering menyerang tanaman tomat yaitu :
Ulat tanah coklat
Kumpulkan larva, kemudian musnahkan atau disemprot dengan Diptrek 95 SL
atau Dusban 20 EC, dengan dosis 0,1 %.
Ulat buah
Semprot dengan Diazinon 60 EC, dengan dosis 0,2 %.
Penyakit Lanas
Cabut dan buang tanaman yang terserang – Rhizoetonia dan Phytium sp. Semprot
dengan Dithane M -45 0,2%.
Pengendalian hama dan penyakit di lakukan bila perlu saja , yaitu bila terlihat ada
Gejala serangan hama atau penyakit , Untuk tindakan preventif dalam pencegahan
Hama lakukan penyemprotan seminggu 2 -3 kali , insektisida + fungisida , dengan
Dosis sesuai anjuran, lihat label obat.
Pemanenan.
Panen pada umur 90-100 hari setelah tanam, dengan ciri; kulit buah berubah dari
warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang
menguning,
petik pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai
buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan
satu-persatu dan dipilih buah yang siap
petik. Masukkan keranjang dan letakkan
di tempat yang teduh
Interval pemetikan 2-3 hari
sekali.
Supaya tahan lama, tidak cepat
busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang
akan dikonsumsi segar dipanen
setengah matang
Wadah yang baik untuk
pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah
dan jangan dibanting
Waspadai penyakit busuk buah Antraknose,
kumpulkan dan musnahkan
Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan,
disortasi dan di packing lalu diangkut
siap untuk konsumsi.
No comments:
Post a Comment